Senin, 14 Oktober 2013

Peramalan (forecasting)



PERAMALAN (FORECASTING)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Dalam penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan atau sasaran suatu organisasi terdapat pebedaan waktu antara kegiatan apa saja yang perlu dilakukan, kapan waktu pelaksanaan dan oleh siapa dilaksanakan perencanaan peramalan sangat erat kaitannya, ini dapat dilihat dalam hal penyusunan rencana, dimana dalam penyusunan ini melibatkan masalah peramalan juga. Peramalan (forecasting) merupakan suatu alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan relevan dalam penyusunan suatu rencana. Jadi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar untuk menyusun suatu rencana.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Pengertian Peramalan (forecasting)
Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian masa depan atau masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya perbedaan waktu, terutama dalam penentuan kapan terjadinya suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan yang diperlukan, maka peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
1.    Pengumpulan data yang relevan berupa informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat.
2.    Pemilihan teknik peramalan yang tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
2.2.       Jenis-jenis Peramalan
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan, yaitu:
1.    Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
2.    Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3.    Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, Berta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Peramalan ekonomi dan teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian dari tugas manajer operasi. Karena itu penekanan pada buku ini adalah pada peramalan permintaan.

2.3.       Pendekatan dalam Peramalan
Pendekatan didalam peramalan diantaranya :
a)        Dilihat dari Sifat Penyusunnya dapat dibedakan menjadi :
1.    Peramalan yang Subyektif : Peramalan yang didasarkan atas perasaan ( instuisi ) dari orang yang menyusunnya.
2.    Peramalan yang Obyektif : Peramalan yang didasarkan atas data-data pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
b)        Berdasarkan Sifat Ramalan yang telah disusun dapat dibedakan menjadi :
1.    Peramalan Kualitatif : Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu, hasil peramalan tergantung pada orang yang menyusunnya.
2.    Peramalan Kuantitatif : Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu, hasilnya tergantung pada metode yang digunakan.

BAB III
KESIMPULAN

3.1.       Kesimpulan
Peramalan yaitu seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian masa depan atau kejadian yang akan datang. Peramalan diperlukan ketika kita akan merencanakan suatu kegiatan, maka peramalan pun sangat penting pada saat dibutuhkan. Jenis peramalan dibagi menjadi 3 yaitu :
1.    Peramalan ekonomi
2.    Peramalan teknologi dan
3.    Peramalan permintaan.
Dan adapun Pendekatan dalam peramalan dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1.    Dilihat dari Sifat Penyusunnya dapat dibedakan menjadi :
a)    Peramalan yang Subyektif.
b)   Peramalan yang Obyektif.
2.    Berdasarkan Sifat Ramalan yang telah disusun dapat dibedakan menjadi :
a)    Peramalan Kualitatif.
b)   Peramalan Kuantitatif.