PERAMALAN
(FORECASTING)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam
penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan atau sasaran suatu organisasi
terdapat pebedaan waktu antara kegiatan apa saja yang perlu dilakukan, kapan
waktu pelaksanaan dan oleh siapa dilaksanakan perencanaan peramalan sangat erat
kaitannya, ini dapat dilihat dalam hal penyusunan rencana, dimana dalam
penyusunan ini melibatkan masalah peramalan juga. Peramalan (forecasting) merupakan suatu alat bantu
yang penting dalam perencanaan yang efektif dan relevan dalam penyusunan suatu
rencana. Jadi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa peramalan merupakan dasar
untuk menyusun suatu rencana.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Peramalan (forecasting)
Peramalan
(forecasting) adalah seni dan ilmu
untuk memperkirakan kejadian masa depan atau masa yang akan datang. Peramalan
diperlukan karena adanya perbedaan waktu, terutama dalam penentuan kapan
terjadinya suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan-tindakan yang
diperlukan, maka peran peramalan menjadi penting dan sangat dibutuhkan.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam proses
peramalan yang akurat dan bermanfaat (Makridakis, 1999):
1. Pengumpulan data yang relevan berupa
informasi yang dapat menghasilkan peramalan yang akurat.
2. Pemilihan teknik peramalan yang
tepat yang akan memanfaatkan informasi data yang diperoleh semaksimal mungkin.
2.2. Jenis-jenis
Peramalan
Organisasi
pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan
operasi di masa depan, yaitu:
1.
Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun
perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
2.
Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat kemajuan teknologi
yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan
peralatan baru.
3.
Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi
permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut
juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, Berta sistem
penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber
daya manusia.
Peramalan
ekonomi dan teknologi adalah teknik khusus yang mungkin bukan termasuk bagian
dari tugas manajer operasi. Karena itu penekanan pada buku ini adalah pada
peramalan permintaan.
2.3.
Pendekatan
dalam Peramalan
Pendekatan didalam peramalan diantaranya :
a)
Dilihat dari
Sifat Penyusunnya dapat dibedakan menjadi :
1. Peramalan yang Subyektif : Peramalan yang didasarkan atas perasaan (
instuisi ) dari orang yang menyusunnya.
2. Peramalan yang Obyektif : Peramalan yang didasarkan atas data-data pada masa lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan data tersebut.
b)
Berdasarkan Sifat Ramalan yang telah disusun dapat
dibedakan menjadi :
1. Peramalan Kualitatif : Peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu, hasil
peramalan tergantung pada orang yang menyusunnya.
2. Peramalan Kuantitatif : Peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu, hasilnya tergantung
pada metode yang digunakan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Peramalan yaitu seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian masa depan atau
kejadian yang akan datang. Peramalan diperlukan ketika kita akan merencanakan
suatu kegiatan, maka peramalan pun sangat penting pada saat dibutuhkan. Jenis
peramalan dibagi menjadi 3 yaitu :
1.
Peramalan ekonomi
2.
Peramalan teknologi dan
3.
Peramalan permintaan.
Dan adapun Pendekatan dalam peramalan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu :
1. Dilihat dari Sifat Penyusunnya
dapat dibedakan menjadi :
a) Peramalan yang Subyektif.
b) Peramalan yang Obyektif.
2. Berdasarkan Sifat Ramalan yang
telah disusun dapat dibedakan menjadi :
a) Peramalan Kualitatif.
b) Peramalan Kuantitatif.