MANAJEMEN
OPERASI
MAKALAH
Material
Requirement Planning
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstuktur Pada Mata Kuliah Manajemen Operasi
Oleh:
Meti Maryati : 1123070068
Manajemen
Keuangan Syariah/III/B
FAKULTAS
SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2013
Kata
Pengantar
Puji
dan Syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Operasi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam nabi besar
Nabi Muhammad SAW. Karena berkat beliaulah kita dapat berhijrah dari zaman
jahiliah menuju zaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Ucapan
terimakasih kami
sampaikan kepada Ibu sebagai
dosen Manajemen Operasi atas keikhlasannya selama ini dalam membimbing kami dalam menyusun makalah kami ini. Terimakasih juga kami sampaikan kepada Orang Tua kami yang telah mendukung kami dari jauh, baik dari segi moril dan
materil, juga kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Kami
mohon maaf apabila isi dari makalah kami ini ada kesalah baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja, karena kami
hanya manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menjadi lebih baik di masa
depan.
Baiklah
cukup sekian prakata dari kami
semoga makalah kami
ini dapat diterima dan bermanfaat.
Bandung, 09
Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
Daftar
Isi......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah................................................................
1.2.
Rumusan Masalah..........................................................................
1.3.
Tujuan Masalah..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Material Requirement Planning...................................
2.2.
Tujuan MRP...................................................................................
2.3.
Kelebihan dan Kekurangan MRP..................................................
2.4.
Input, Proses,
Output Material Requirement Planning..................
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan....................................................................................
3.2
Daftar Pustaka...............................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu perusahaan
mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan
perusahaan mempunyai kegiatan yang beragam, mulai perencanaan, proses produksi,
personalia, pembelanjaan dan pendistribusian. Kegiatan-kegiatan tersebut
berguna dalam pencapaian tujuan dari suatu perusahaan.
Suatu perusahaan mempunyai peranan
yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sedangkan perusahaan mempunyai
kegiatan yang beragam, mulai perencanaan, proses produksi, personalia,
pembelanjaan dan pendistribusian. Kegiatan-kegiatan tersebut berguna dalam pencapaian
tujuan dari suatu perusahaan.
Salah satu cara untuk mengendalikan
persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP). MRP
merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas
perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk
membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen
yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir.
1.2. Rumusan Masalah
ü Apa itu Material Requirement Planning ?
ü Bagaimana Tujuan
Material Requirement Planning ?
ü Apa yang
menjadi kelebihan dan kelemahan Material
Requirement Planning ?
1.3. Tujuan Masalah
ü Diharapkan Mahasiswa
dapat mengetahui apa itu Material
Requirement Planning.
ü Diharapkan Mahasiswa
dapat mengetahui tujuan Material
Requirement Planning.
ü Diharapkan Mahasiswa
dapat mengetahui Kelebihan dan Kelemahan dari Material
Requirement Planning.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Material Requirement Planning
Perencanaan kebutuhan Bahan dapat didefinisikan
sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan
kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang
(komponen) yang tergantung pada item-item tingkat (level) yang lebih tinggi
(dependent demand). Ada 4 kemampuan yang menjadi ciri utama dari sistem MRP
yaitu:
1.
Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.
2.
Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.
3.
Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.
4.
Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas
suatu jadwal yang sudah direncanakan.
Perencanaan kebutuhan material atau
sering dikenal dengan Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu
sistem informasi yang terkomputerisasi untuk mengatur persediaan permintaan
yang dependent dan mengatur jadwal produksi. Sistem ini bertujuan untuk
mengurangi tingkat persediaan dan meningkatkan produktivitas. Hal penting dalam
MRP yaitu lead time, dan berapa banyaknya jumlah material yang siap dipesan.
2.2
Tujuan MRP
Tujuan utama sistem MRP dasar
adalah untuk mengendalikan tingkat persediaan, menugaskan proioritas operasi
untuk item, dan merencanakan kapasitas untuk sistem produksi. Sebagaimana
berikut ini :
Inventori
|
Prioritas
|
Kapasitas
|
Memesan part yang tepat
Memesan dalam kuantitas yang tepat
Memesan pada waktu yang tepat
|
Memesan dengan batas waktu yang
tepat
Menjaga batas waktu tetap valid
|
Merencanakan untuk pembebanan yang lengkap
Merencanakan pembebanan yang
akurat
Merencanakan
waktu yang memadai untuk pembebanan di masa depan
|
2.3. Kelebihan dan Kekurangan MRP
Kelebihan MRP
ü Kemampuan memberi harga lebih kompetitif
ü Mengurangi harga penjualan
ü Mengurangi Inventori
ü Pelayanan pelanggan yang lebih baik
ü Respon terhadap permintaan pasar lebih baik
ü Kemampuan mengubah jadwal induk
ü Mengurangi biaya setup
ü Mengurangi waktu menganggur
ü Memberi catatan kemajuan sehingga manager dapat merencanakan order sebelum
pesanan aktual dirilis
ü Menunda atau membatalkan pesanan
ü Mengubah kuantitas pesanan
ü Memajukan atau menunda batas waktu pesanan
Kekurangan MRP
Kegagalan dalam mengaplikasikan
sistem MRP biasanya disebabkan oleh ;
1.
Kurangnya
komitmen top manajemen
2.
Kesalahan
memandang MRP hanyalah software yang hanya butuh digunakan secara tepat,
3.
Integrasi MRP
JIT yang tidak tepat
4.
Membutuhkan
pengoperasian yang akurat
5.
Terlalu kaku
2.4. Input,
Proses, Output Material Requirement Planning
Input MRP
Input yang
dibutuhkan dalam konsep MRP, yaitu sebagai berikut :
1.
Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule),
merupakan ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang
berdasarkan pesanan pelanggan atau peramalan permintaan. JIP berisi perencanaan
secara mendetail mengenai jumlah produksi yang dibutuhkan untuk setiap produk
akhir beserta periode waktunya untuk suatu jangka perencanaan dengan
memperhatikan kapasitas yang tersedia. Sistem MRP mengasumsikan bahwa pesanan
yang dicatat dalam JIP adalah pasti, kendatipun hanya merupakan peramalan.
2. Status
Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record), merupakan
catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam
persediaan yang berkaitan dengan:
a.
Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode
(on hand inventory).
b.
Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan
tersebut akan datang (on order inventory).
c.
Lead time dari setiap bahan.
3.
Struktur Produk (Bill Of Material), merupakan kaitan
antara produk dengan komponen penyusunnya yang memberikan informasi mengenai
daftar komponen, campuran bahan dan bahan baku yang diperlukan untuk membuat
produk. BOM juga memberikan deskripsi, penjelasan dan kuantitas dari setiap
bahan baku yang diperlukan untuk membuat satu unit produk.
Proses MRP
Langkah–langkah dasar dalam penyusunan MRP, yaitu
antara lain:
1.
Netting, yaitu proses perhitungan jumlah
kebutuhan bersih untuk setiap periode selama horison perencanaan yang besarnya
merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan jadwal penerimaan persediaan
dan persediaan awal yang tersedia.
2.
Lotting, yaitu penentuan besarnya ukuran jumlah
pesanan (lot size) yang optimal untuk sebuah item berdasarkan kebutuhan bersih
yang dihasilkan.
3.
Offsetting, yaitu proses yang bertujuan untuk
menentukan saat yang tepat melaksanakan rencana pemesanan dalam pemenuhan
kebutuhan bersih. Penentuan rencana saat pemesanan ini diperoleh dengan cara
mengurangkan kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan waktu ancang-ancang
(lead time).
4.
Exploding,merupakan proses perhitungan dari ketiga
langkah sebelumnya yaitu netting, lotting dan offsetting yang dilakukan untuk
komponen atau item yang berada pada level dibawahnya berdasarkan atas rencana
pemesanan
Output MRP
Output MRP sekaligus juga mencerminkan kemampuan dan
ciri dari MRP, yaitu :
1.
Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana)
penentuan jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan
datang.
2.
Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan)
berguna bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan
berguna juga bagi manajer manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol
proses produksi.
3.
Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan
yang telah direncanakan) yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan
pesanan dan pengubahan jumlah pesanan.
4.
Performance Report (Laporan Penampilan), suatu
tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan
kekosongan stok dan ukuran yang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi Material
Requirement Planning (MRP) merupakan suatu sistem yang mengatur bahan-bahan
material yang dibutuhkan untuk proses produksi karena dengan MRP perusahaan
dapat mengefisiensikan gudang dan sekaligus mencegah kemungkinan kehabisan
bahan material atau suatu sistem penjadwalan kebutuhan bahan baku berdasarkan
tahap waktu untuk operasi produksi.
Secara umum, sistem MRP dimaksudkan
untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1.
Meminimalkan Persediaan
2.
Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau
pengriman
3.
Komitmen yang realistis
4.
Meningkatkan efisiensi
DAFTAR PUSTAKA